Kisah Miris Nenek Rawat Cucu Balita Yatim Piatu, Tak Mampu Beli Susu Diberi Air
Kisah haru kali ini datang dari Nenek Kasiati yang tinggal bersama kedua cucunya di rumah kecil nan sederhananya di Kabupaten Lumajang. Kedua orangtua sang cucu yang telah tiada membuat perempuan paruh baya ini harus membanting tulang demi menghidupi kedua cucunya yang masih kecil.
Menjadi pemulung adalah salah satu cara yang ditempuh oleh Nenek Kasiati untuk membesarkan kedua cucunya seorang diri. Miris, pendapatannya yang kecil membuat dirinya tidak mampu untuk membeli susu formula bagi si kecil.
Berikut ulasan selengkapnya.
Urus Cucu Seorang Diri
Dilansir dari kitabisa.com, Nenek Kasiati harus bertanggung jawab untuk merawat kedua cucunya yang masih kecil seorang diri. Ia harus melakukan ini lantaran kedua cucunya kini telah menjadi yatim piatu sejak beberapa tahun yang lalu.
Berbekal dengan keperluan seadanya, Nenek Kasiati dengan tulus dan ikhlas merawat kedua cucu kesayangannya, Alsa Fitriani yang kini duduk di kelas 1 SD dan sang adik, Nathan yang baru berusia 2,5 tahun.
Anak dan Menantu Meninggal 3 Tahun yang Lalu
Ia rela menjadi orangtua bagi kedua cucu tercinta sejak sang putri dan menantunya meninggal dunia. Fera yang merupakan ibunda dari kedua cucunya terlebih dahulu dipanggil Sang Khalik pada 25 September 2017.
Selang dua tahun kemudian yakni tepatnya pada tanggal 7 oktober 2019, Abdul Aziz yang merupakan ayahanda dari kedua cucunya tersebut juga menyusul kepergian sang istri. Semasa hidup, Abdul Aziz berprofesi sebagai pemulung, sementara itu Fera berdagang kue.
Kini, sang nenek beserta kedua cucunya yang menggemaskan harus rela bertahan hidup di rumah kecil dan sederhana berukuran 3,5 x 6 meter. Dinding bambu dan lantai semen merupakan pemandangan mereka sehari-hari.
Hidupi Cucu Rp15 Ribu Per Hari
Untuk menghidupi kedua cucu dan dirinya, Nenek Kasiati pun bekerja memulung barang-barang bekas yang kemudian dijual kembali ke pengepul.
Penghasilannya pun tidak tetap. Terkadang, ia harus rela menerima upag Rp 10 ribu hingga Rp15 ribu per hari. Saat kondisi seperti ini, bahkan ia harus menerima upah kurang dari itu.
Pendapatannya yang kecil membuat Nenek Kasiati harus memutar otak agar sang cucu tetap tersenyum. Miris, sang cucu yang seharusnya mendapatkan gizi yang cukup dengan mengonsumsi susu formula harus ia ganti dengan air putih yang dimasukkan ke dalam botol susu.
Sumber Artikel:
Menjadi pemulung adalah salah satu cara yang ditempuh oleh Nenek Kasiati untuk membesarkan kedua cucunya seorang diri. Miris, pendapatannya yang kecil membuat dirinya tidak mampu untuk membeli susu formula bagi si kecil.
Berikut ulasan selengkapnya.
Urus Cucu Seorang Diri
Dilansir dari kitabisa.com, Nenek Kasiati harus bertanggung jawab untuk merawat kedua cucunya yang masih kecil seorang diri. Ia harus melakukan ini lantaran kedua cucunya kini telah menjadi yatim piatu sejak beberapa tahun yang lalu.
Berbekal dengan keperluan seadanya, Nenek Kasiati dengan tulus dan ikhlas merawat kedua cucu kesayangannya, Alsa Fitriani yang kini duduk di kelas 1 SD dan sang adik, Nathan yang baru berusia 2,5 tahun.
Anak dan Menantu Meninggal 3 Tahun yang Lalu
Ia rela menjadi orangtua bagi kedua cucu tercinta sejak sang putri dan menantunya meninggal dunia. Fera yang merupakan ibunda dari kedua cucunya terlebih dahulu dipanggil Sang Khalik pada 25 September 2017.
Selang dua tahun kemudian yakni tepatnya pada tanggal 7 oktober 2019, Abdul Aziz yang merupakan ayahanda dari kedua cucunya tersebut juga menyusul kepergian sang istri. Semasa hidup, Abdul Aziz berprofesi sebagai pemulung, sementara itu Fera berdagang kue.
Kini, sang nenek beserta kedua cucunya yang menggemaskan harus rela bertahan hidup di rumah kecil dan sederhana berukuran 3,5 x 6 meter. Dinding bambu dan lantai semen merupakan pemandangan mereka sehari-hari.
Hidupi Cucu Rp15 Ribu Per Hari
Untuk menghidupi kedua cucu dan dirinya, Nenek Kasiati pun bekerja memulung barang-barang bekas yang kemudian dijual kembali ke pengepul.
Penghasilannya pun tidak tetap. Terkadang, ia harus rela menerima upag Rp 10 ribu hingga Rp15 ribu per hari. Saat kondisi seperti ini, bahkan ia harus menerima upah kurang dari itu.
Pendapatannya yang kecil membuat Nenek Kasiati harus memutar otak agar sang cucu tetap tersenyum. Miris, sang cucu yang seharusnya mendapatkan gizi yang cukup dengan mengonsumsi susu formula harus ia ganti dengan air putih yang dimasukkan ke dalam botol susu.
Sumber Artikel:
Belum ada Komentar untuk " Kisah Miris Nenek Rawat Cucu Balita Yatim Piatu, Tak Mampu Beli Susu Diberi Air"
Posting Komentar